Feature news

Apa kamu tau gimana rasanya jadi aku?


Aku pernah jatuh, lalu terluka,kemudian berdarah dan itu dipastikan begitu perih. Aku mengobati itu dengan usaha ku sendiri.Menahan sakit dan berusaha menjadi obat untuk sakitku sendiri. Aku jatuh di cerita yang aku pilih sendiri.

Aku bahkan pernah meyakinkan diriku sendiri di hadapan cermin,tak akan ada kisah lagi setelah ini. Cukup ini dan hanya ini.

Tapi semua berubah ketika aku mengenal mu. Aku menarik kembali semua ucapan tentang penolakan ku akan kisah yang baru. Aku terbuai dan masuk dalam cerita yang harusnya tak ku jalani itu. Aku terlanjur jalan.yah telah terlanjur berjalan.

Kamu, telah terlanjur menjadi sesuatu yang ada di hati aku. Aku ga perlu waktu lama yang berhari-hari untuk memantapkan diri yakin akan sosok mu. Mungkin aku terlalu bahagia. Kamu berhasil membuat aku merindu ketika kamu jauh. Kamu bisa membuat aku menangis karena merindu. Kamu bisa membuat aku meneteskan air mata karena tlah mengenalkan padaku bagaimana diposisikan sebagai orang yang paling terspesial. Semua indah. Lebih tepatnya semua pernah indah.

Kita pernah sama-sama tersenyum.kita pernah sama-sama saling marah ketika komunikasi kita sedikit terganggu. Kita pernah sama-sama hampir tak bisa menghabiskan waktu tanpa bergandeng tangan. Kita sempat tak ingin melepaskan pandangan.kita sempat sama-sama tak ingin berhenti menyapa meski hanya lewat pesan singkat.

Hingga karena sebuah kesalahpahaman, itu awal dari semua sakit diselabahagia kita. Aku juga belum mengerti, posisi apa ini? Apa aku yang selama ini masuk ke kehidupan mu yang sedang dilema karena masalalu Atau memang ini adalah cerita manusiawi yang ketika semua bahagia jadi hilang hanya karena 1 kepedihan?

Aku belum mengerti. Yang jelas seolah semua berakhir begitu saja. Tanpa kata pisah dan tanpa lambaian tangan. Yang jelas semua kata-kata yang dulu hampir setiap hari jadi alasan ku tersenyum,tiba-tiba jadi alasan tuk ku menangis. Rasanya aku tak ingin pesan singkat ataupun kata-kata dari mulutmu terbaca atau terdengar lagi. Semua terkesan ketus. Semua menyakitkan. Semua kini jadi alasan ku tuk menangis.

Kadang aku bertanya pada Tuhan,kenapa keadaan ini ada setelah aku mulai membukahati dan bersiap dengan cerita baru?

Kenapa pula kamu bisa berubah secepat ini?

Apa kamu datang hanya untuk membagi sedikit bahagia padaku dan lalu pergi lagi?

Ini lebih menyakitkan dari kesakitan beruntun beberapa tahun yang lalu. Tuhan.ini lebih kejam dari itu.

Kamu ga perlu membaca semua yang aku tulis. di sini (hati) nama kamu sudah terlanjur ada dan menetap. Aku tau,ini hanya sekedar nama. Bukan sosokmu.

Sekarang aku harus kembali berfikir tuk kembali mengobati hati. Hal yang paling aku takutkan tiba-tiba terjadi. Di saat aku mulai sering menyebut dan mengingat nama mu..di saat yang sama pula kamu pergi dan meninggalkan sakit.

Apa kamu tau, setiap hari nya aku berjuang untuk melupakan dan menganggap semua ga pernah terjadi. Tapi sulit. Betapa mahal kebahagiaan itu hingga aku harus membayarnya dengan air mata setiap aku mengingat sosokmu. Ini terlalu sakit. Semua karena aku telah terlanjur sayang.

Tuhan, seandainya cerita ini ga pernah ada. Mungkin kini aku ga perlu melakukan perjuangan apapun tuk kembali menata hati aku.
Apa kamu pernah berfikir bagaimana aku yang telah terbiasa ada kamu,dan tiba-tiba harus sendirian berjalan? Aku yang selalu minta kamu tuk genggam tangan ku kemana pun aku pegi,tiba-tiba harus menggepalkan tanganku tuk kuat ketika berjalan sendiri. Aku yang terbiasa dengan sapaan mu saat aku membuka mata, kini aku hanya melihat layar ponsel yang kosong tanpa panggilan dan pesan singkat itu.
Aku bagaimana? Serapuh apa? Sesakit apa?apa pernah terpikir itu?

Apa bisa kamu bayangkan bagaimana rasanya jadi aku? Ketika mereka bertanya ke mana kamu. Ketika aku tak sengaja melihat semua pesan-pesan singkat dulu. Ketika aku melewati semua tempat yang pernah kita datangi dulu? Aku bisa apa? Biaskah kau bayangkan bagaimana rasanya jadi aku ketika aku harus menahan tangis ketika mengingat semua kisah ini?






Aku yakin luka ini akan sembuh. Tapi aku tak yakin bahwa aku akan baik-baik saja ketika aku kembali mengingat penyebab dari luka ini.
Learn more »

DO'A ( KISAH CINTAKU ) PART 2

          Selamat pagi tuhan, selamat siang atau kah selamat malam. Aku ingin melanjutkan perbincanganku yang kemaren sempat terhenti tuhan. Masih dengan pembahasan yang sama, tentang dia, seorang yang selalu aku sebut-sebut dalam setiap do’aku kepadamu. Dia yang slalu hadir dalam setiap helaan nafas ini, bahkan dia yang telah menjadi bahagian dari hidupku tuhan.

          Tuhan, terimakasih engkau telah mengembalikan dia kepadaku lagi, hanya satu pintaku padamu tuhan, tolong jangan pisahkan kami seperti dulu, karna aku sudah lelah dengan kesakitan yang pernah berlalu-lalu mengisi hari-hariku tuhan. Aku hanya ingin engkau mengerti apa yang aku inginkankan tuhan. Setiap hari dalam setiap helaan nafas ini aku tak henti memanjatkan doa kepadamu, agar engkau dapat merestui kami.

 Tuhan, seandainya engkau mengizinkan untuk menghapus sebagian dari memori ingatanku, aku ingin menghilakangkan masa-masa dimana dia menyakitiku tuhan, supaya tidak ada kecanggungan antara aku dan dirinya. Aku merasakan sakit yang luar biasa ketika aku menginggat semua itu tuhan, dimana dia lebih memilih orang baru dalam kehidupannya dia ketimbang aku.  Aku hanya ingin antara aku dan dia seperti dulu tuhan, yang tidak mengenal arti kehilangan. Tuhan, betapa besar rasa sayangku kepadanya sampai-sampai aku masih bisa menyusun kembali kepingan-kepingan hati yang telah hancur ini untuk kupersembahkan kepadanya tuhan. Tapi itu semua tak akan pernah menyurutkan rasa sanyangku kepadamu tuhan.

Dia memang bukan sepenuhnya milikku lagi tuhan, karna dalam hatinya kini telah terbagi kepada orang lain, tapi aku selalu memberikan sepenuh hatiku untuknya, entah dia bisa bahagia dan akan bertahan bersamaku ataukah dia akan meninggalkanku kembali. Aku merasakan perubahan besar telah terjadi dalam dirinya tuhan, dia tidak seperti kecintanku yang dulu, semua yang ada pada dirinya dulu kini telah menghilang. Aku merasakan orang lain yang hadir dalam dirinya tuhan. Tuhan, jika aku boleh meminta lagi, aku ingin engkau mengembalikan dia yang dulu tuhan.  Itupun kalo engku mengizinkan tuhan. Tapi Aku pasrahkan dia kepadamu tuhan, aku yakin engkau pasti akan memberikan yang terbaik buat kami tuhan. 

Tuhan, aku ingin bercerita sedikit tentang keadaannya, tentang penyakit maag nya yang sebelumnya pernah ku ceritakan kepadamu. Dia kini dalam kondisi vertigo parahnya, yang membuat kondisi tubuhnya lemas dan tak berdaya. Aku tidak tega melihat kecintaanku engkau berikan cobaan seberat itu tuhan, aku dapat merarasakan kesakitan yang dirasa meskipun aku sendiri tidak mengalaminya tuhan, aku rela dibagi rasa sakitnya jika engkau mengisinkan, satu lagi permintaanmu kepadamu tuhan, tolong sembuhkan dan jagakan dia untukku, bersamaku. Aku tidak ingin melihat dia merasakan rasa sakit yang berlarut-larut. Terlebih itu membuat dia tersiksa dan mengganggu hari-harinya tuhan. Ijinkan aku dan dia untuk melewatkan hari-hari seperti dulu lagi tuhan, aku ingin melihat kecintaanku bahagia, tanpa beban yang engkau berikan sekarang ini tuhan. 

Akhir percakapanku kepadamu tuhan, aku hanya ingin melihat dia bahagia, dan sembuh dari penyakitnya. Terimakasi tuhan, telah mendengarkan ceritaku. Dan aku berharap engkau bisa mengabulkan permintaanku. Akhir kata dariku tuhan. Aku ingin dia bahagia.

Learn more »

Menapaki Jejak Langkahku


Kini hari mulai berganti, seiring berjalannya waktu aku mulai melangkahkan kakiku menepaki jejak kehidupan. Warna yang dulu menyinari kehidupankupun kini telah mulai menghilang. Meskipun hari – hariku terasa kosong, namun langkah awal dalam menjalani langkah baru tak akan surut dari semangat hidupku. Detik berganti menit, jam, hari-haripun kini telah berganti minggu, bulan, bahkan akan berlanjut dengan tahun. Tanpa sadar aku menghitung saat-saat yang paling menghancurkan dalam hidupku. Ini kah yg di janjikan dari kata bahagia mu. Atau kah semua itu hanyalah khiasan katamu yang dipergunakan untuk mempermainkanku?
Semula kasih dan sayang darimu itu aku anggap dari arti sebuah kebahagiaan. Namun apa yang aku pikirkan dan apa yang aku inginkan tidak sesuai dengan jalan perasaanmu. Arus yang terus mengalir mengikuti arah kemana akan membawanya. Begitupun dengan perasaanku ini terhadapmu. Aku tidak tau apa yg harus aku lakukan terhadap perasaan ini, apakah aku harus bertahan ataukah aku harus menerima warna yg baru.? Disisilain aku masih menyayangimu, meskipun apa yang telah kamu perbuat terhadapku begitu membuatku terpuruk akan kehidupanku, namun aku taakan pernah bisa membohongi perasaanku ini.
Api yang dulu membara kini mulai padam seiring bergantinya waktu, daun yg dulu hijau segar kinipun mulai usang dan kering. Ketika mentari mulai menampakan sinarnya di kehidupan ini, akupun harus bangkit melawan panasnya terik kehidupan yg begitu kejam menyiksa hari-hariku. Waktu yang terlewati taakan pernah kembali lagi. Kenanggan disaat bersamamu pun akan tersimpan rapi pada tempatnya. Tanpa ada niat sedikitpun dariku untuk merusak semua itu. Meskipun semua itu menyakitkan bagiku, tapi itu semua pernah menjadi bagian dari hidupku. Bagian dari stiap hela nafas yang keluar, bagian dari semua canda tawamu, bahkan ada beberapa bagian yg tak mampu hilang dalam bayangku.
Ketika  kita tidak saling mengenal kita tidak akan pernah merasakan arti kehilangan. Namun Tuhan telah berkata lain dengan kita, antara kamu dan aku. Pernah di pertemukan dalam suatu keadaan yang membuat aku sekarang mengerti arti dari sebuah kehilangan tersebut. Mungkin seandainya pertemuan itu tidak pernah terjadi, sampai kini pun aku belum tau dari sebuah kehilangan itu. Semua itu tidak perlu ku sesali, justru aku mengucapkan banyak terimakasih kepadamu yang telah mengajarkanku arti dari kehidupan, arti kasih sayang, memiliki dan meninggalkan, bahkan kamu telah mengajarkanku arti sebuah luka yang sesungguhnya.
Keadaan telah berbeda, waktupun telah berlalu seiring bergantinya musim dalam kehidupan ini. Kini semua apa yang pernah kita rangkai sewaktu bersama tinggalah sebuah harapan kering yang telah usang ditelan waktu. Mungkin apa yang telah terucap dalam dirimu adalah suatu mimpi bagiku. Disaat aku merasa bahagia bersamamu, disaat itu pula letak kelemahanku kau ciptakan. Kau mengerti betul akan diriku yang mudah akan tipu dayamu, bahkan tanpa ku sadari aku telah terlarut dalam tipu dayamu.
Bagiku waktu itu cukup berharga dalam setiap kenangan yang telah terlewati, seandainya waktu dan keadaan dapat terulang kembali, atau diriku di beradakan dalam suatu pilihan yang dapat merubah ku seperti balita kembali. Mungkin di saat aku telah tumbuh dewasa aku tak ingin mengenal namanya cinta. Aku akan lebih memilih memberikan cintaku ini kepada istriku. Tanpa ada terjalin sebuah ikatan awal, karna cinta yang tulus dari hati akan tumbuh dah bersemi dengan sendirinya sesuai dengan apa yang kita tanamkan maka begitulah hasil yang akan kita petik.
Kisah yang begitu mengharukan dalam perjalan yang begitu panjang, “TIGA TAHUN TUJU BULAN” ku habiskan waktu ku dengan permainan dan tipu dayamu. Ada tawa dan tangis, benci dan rindupun telah berpadu menjadi suatu rangkaian kenangan yang tak akan pernah terlupakan dalam perjalanan hidupku. Kamu tidak perlu mengkwatirkan akan keadaanku. Selama kamu bahagia aku akan baik-baik saja. Tawamu adalah bahagiaku, sedihmu pilu bagiku. Aku hanya bisa mendo’akan kebahagiaanmu tanpa ikut campur akan kehidupanmu. Semoga Tuhan memberikan yang terbaik buat kebahagiaanmu. Tanpa mengurangi rasa sayangku terhadapmu, aku hanya bisa memohon maaf atas kesalahan yang pernah aku perbuat terhadapmu, baik yang secara langsung ataukah tidak langsung. Yang di sengaja ataupun tidak. Begitupun dengan ku, yang telah memaafkan segalanya tentang dirimu. Tanpa kamu mintapun aku telah melapangkan dadaku demi kebaikan dan kebahagiaanmu dengannya. Aku telah merelakan bagian dari separuh hatiku (kamu) diambil oleh orng lain. Terasa begitu sakit, namun aku harus belajar kuat dan tegar menerima kenyataan ini demi kebaikan dan kebahagiaanmu bersama lelaki pilihanmu.
Disini aku tak akan pernah melupakanmu, jika aku berhenti mengirimkan sapa’an kepadamu bukan berarti aku sudah tidak membutuhkan kabar darimu dan telah melupakanmu. Aku hanya mencoba untuk tidak mengusik kebahagiaanmu bersamanya. Aku tau gimana rasanya jika pasangan kita di usik orang lain. Maka dari itu, aku mencoba menjaga perasaan kekasih tercintamu, dan mengorbankan perasaanku. Aku lebih rela terluka daripada aku harus menghancurkan kebahagiaanmu. Yang ku inginkan hanyalah senyum manis di bibirmu, tanpa ada lagi tangisan. Meskipun aku tidak mampu melihat senyummu secara langsung, namun dengan mendengar kabar kebahagiaanmu itu sudah lebih dari cukup buatku. Semoga kekasihmu yg baru ini dapat membuat hari-harimu dengan kebahagiaan dan tanpa ada lagi tangisan.
Ku tulis rangkaian kata ini dan ku tujukan hanya untukmu. Meskipun kamu sudah tidak mengenaliku lagi, namun aku berharap kamu meluangkan waktumu untuk membaca tulisan yang ku tujukan buatmu ini, agar kamu mengerti betapa besarnya rasa sayangku terhadapmu, dan betapa hancurnya diriku atas apa yang lakukan terhadapku.
Sebelum ku akhiri tulisanku ini, aku ingin mengucapkan segelintir ucapan terimakasi. Buat kedua orang tuaku yang telah mendidik dan membesarkanku, dan buat teman-teman yg udah menyemangatiku dan mengajarkanku arti dari melepaskan, dan yang terutama dan utama buat kamu (A.R) dan pasanganmu yang telah mengajarkan dan membuatku mengerti dari arti sebuah cinta dan kasih sayang.
Salam dariku

Ardi Rohmanto
Learn more »

cerita cintaku

Kamu tak perlu membalas cintaku, kamu cuma perlu mengerti gimana rasanya dicuekin orang yang kita sayang.

Cinta ini mungkin tak pernah kamu anggap ada, tapi ketahuilah aku selalu ada buat kamu, tanpa sepengetahuanmu.

Aku nggak tau apa yang selalu kamu pikirkan, yang aku tau dipikiran aku cuma ada kamu.

Aku selalu bermimpi tentang kamu, meski kenyataannya kamu cuma sebatas impian aku.

Disaat kamu lebih memilih meninggalkan aku, mungkin saat itu aku belajar mengenal arti kesuyian.

Aku selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk kamu, meskipun kamu tak pernah bersedia untuk menerimanya.

Kadang aku lelah menjaga perasaan ini, iya perasaan yang udah tidak kamu hiraukan lagi.

Jangan memintaku melupakanmu, kamu separuh jiwaku, itu sama aja kamu menyuruh aku melupakan separuh nyawaku.

Mungkin rasa sayang ini terlalu dalam buat kamu, sampe tak kusadari, aku udah tenggelam dalam harapan semu.

Kadang aku berharap kamu bisa temani hidupku lagi, andai aja kamu tau, aku benci mengingat kenangan kita.

Meski kamu udah jauh pergi, masih ada rindu yang tersisa buat kamu, rindu yang gak pantas lagi aku rasakan.

Aku emang takkan bisa menggantikan posisi dia dihatimu, tapi ketahuilah, kamu dihatiku takkan pernah terganti.

Terlalu sering menahan rasa demi kamu, mungkin ketika kamu bisa memiliki aku seutuhnya, saat itu aku udah hancur.

Jangan tanya alasan kenapa aku mencintaimu, bertanyalah pada dirimu sendiri, kenapa kamu membuatku jatuh cinta.

Ketika kamu bersamanya, mataku masih sanggup menatapmu sambil tersenyum, meskipun hatiku yang mengeluarkan airmata.

Aku lebih suka membiarkanmu tersenyum bersama orang, daripada menangis karenaku.

Jika nanti waktu telah habis untuk kita, ingatlah satu hal, cintaku ke kamu tak akan pernah mati dihabisi waktu.

Aku selalu ngerasa sakit saat dicuekin kamu, sampe aku baru sadar, jika kehilanganmu jauh lebih menyakitkan.

Entah sampai kapan aku harus berpura-pura mengikhlaskan kamu buat dia.

Aku mencoba untuk selalu ada buat kamu, meskipun kamu selalu merasa sendirian ketika aku disamping kamu.

Satu hal yang harus kamu inget, aku tetap sayang kamu, meski kamu selalu membuat hati aku merasakan sakit.

Aku lebih memilih kamu tersenyum bersama yang lain daripada kamu terluka karenaku, meski aku yang harus tersakiti.

Kamu jangan terlalu membuatku berharap lebih sama kamu, aku udah capek nyakitin diri aku sendiri. :'(

Jangan pernah kamu bilang sayang kepada orang yang tulus mencintaimu, jika kamu hanya bisa membuatnya terluka.

Jika kamu cuma ada di dalam mimpiku, maka jangan pernah biarkan aku terbangun karenamu.

Aku tak pernah berharap lebih dimatamu, aku cuma berharap suatu saat nanti kamu tau kalo aku sayang kamu.

Aku masih selalu mengagumi kamu dari kejauhan, mungkin itu hal terbodoh yang pernah aku lakuin.

Aku pernah bersyukur bisa menghapus air matamu, sampai akhirnya air mataku yang jatuh karenamu.

Aku terlalu sibuk mencintaimu, sampai aku tak sadar, jika hati ini udah terluka karena rasa cintaku sendiri.

Jika kamu emang bukan tercipta untukku, harusnya kamu sadar, mendekatiku sama aja kamu membunuhku secara perlahan.

Melepaskan kamu buat dia, sama aja aku merelakan separuh nafasku buat orang yang tidak aku kenal.

Rasa sayang yang aku berikan untukmu terlalu kuat, sampai aku merasa menjadi manusia paling lemah dihadapanmu.

Kebahagiaan kamu adalah satu-satunya alasan kenapa aku tak pernah sekalipun tega membuat kamu bersedih.

Aku menginginkan kamu seperti kamu menginginkan dia, meskipun aku tak pernah menginginkan rasa sakit ini ada.

Dalam diam aku masih selalu memikirkanmu.

Kau lukai hatiku dengan berbagai kebohongan dan kau tusuk hatiku dengan berbagai penghianatan

Orang yang putus cinta sering kali berakhir dengan air mata

Aku lupa cara untuk membencimu

Kenapa aku yg kelalu salah di mata kamu.

Aku rindu masa-masa dimana kau peluk dan kau genggam tanganku..

Maaf bila suatu saat nanti ku sudah tak ada disisimu lagi, bkn karna ku berhenti mencintaimu, tp ku berusaha berhenti saling menyakiti.

Jika suatu saat kamu hancurkan hatiku, Akan kucintai kamu dengan kepingan yang tersisa di dalam hati ini.

Semoga kamu bahagia bersama dia...

by: ardy
Learn more »

do'a ( kisah cintaku )

Tuhan... selamat pagi, atau selamat siang, dan selamat malam. Aku tak tahu di surga sedang musim apa, penghujan atau kemaraukah? Ataukah mungkin sekarang sedang turun salju? Pasti indah. Kalau boleh berbincang sedikit, aku belum pernah melihat salju. Mungkin, kalau aku sudah cukup dewasa dan sudah bisa menghasilkan uang sendiri, aku akan bisa menyaksikan salju, dengan mata kepalaku sendiri.

Aku tahu Kamu tak pernah sibuk. Aku tahu Kamu selalu mendengar isi hatiku meskipun Kamu tak segera memberi pukpuk di bahuku. Aku tak perlu curiga padaMu, soal Kamu mendengar doaku atau tidak. Aku percaya telingaMu selalu tersedia untuk siapapun yang percaya padaMu. Aku yakin pelukanMu selalu terbuka bagi siapapun yang lelah pada dunia yang membuatnya menggigil. Aku mengerti tanganMu selalu siap menyatukan kembali kepingan-kepingan hati yang patah

Masih tentang hal yang sama, Tuhan. Aku belum ingin ganti topik. Tentang dia. Seseorang yang selalu kuperbicangkan sangat lama bersamaMu. Seseorang yang selalu kusebut dalam setiap frasa kata ketika aku bercakap panjang denganMu.

Aku sudah tahu, perpisahan yang Kau ciptakan adalah sesuatu yang terbaik untukku. Aku mengerti kalau Kamu sudah mempersiapkan seseorang yang jauh lebih baik darinya. Tapi... bukan berarti aku harus absen menyebut namanya dalam doaku bukan?

Nah... kalau yang ini, aku juga sudah tahu. Dia sudah menemukan penggantiku, entah lebih baik atau lebih buruk dariku. Atas alasan apapun, aku harus turut bahagia mendengar berita itu, karena ia tak perlu merayakan kesedihannya seperti yang aku lakukan beberapa hari terakhiri ini. Seiring mendapatkan penggantiku, ia tak perlu merasa galau ataupun merasa kehilangan. Sungguh... aku tak pernah ingin dia merasakan sakit seperti yang kurasakan, Tuhan. Aku tak pernah tega melihat kecintaanku terluka seperti luka yang belum juga kering di dadaku. Aku hanya ingin kebahagiaannya terjamin olehMu, dengan atau tanpaku

Tolong kali ini jangan tertawa, Tuhan. Aku tentu saja menangis, dadaku sesak ketika tahu semua berlalu begitu cepat. Apalagi ketika dia menemukan penggantiku hanya dalam hitung jam. Aku memang tak habis pikir. Padahal, aku sedang menikmati perasaan bahagia yang meletup pelan-pelan itu. Bukannya ingin berpikiran negatif, tapi ternyata setiap manusia punya topengnya masing-masing. Ia berganti- ganti peran sesukanya. Sementara aku belum cukup cerdas untuk mengerti wajah dan kenampakan aslinya. Aku hanya melihat segala hal yang ia tunjukkan padaku, tanpa pernah tahu apa yang sebenarnya ada dalam hatinya. Aku tidak tahu bagaimana kabarnya sekarang. Bagaimana hubungannya dengan kekasih barunya. Aku tak terlalu ingin mengurusi hal itu. Aku yakin dia pasti bahagia, karena begitu mudah mendapatkan penggantiku.

Aku percaya dia sedang dalam titik jatuh cinta setengah mati pada kekasih barunya, dan tidak lagi membutuhkan aku dalam helaan napasnya. Permintaan yang sama seperti kemarin, Tuhan. Jagalah kebahagiaannya untukku. Bahagiakan dia untukku. Senyumnya adalah segalanya yang kuharapkan. Bahkan, aku rela menangis untuknya agar ada lengkungan senyum di bibirnya. Aku ingin lakukan apapun untuknya, tanpa melupakan rasa cintaku padaMu. Aku memang tak menyentuhnya. Tapi... dalam jarak sejauh ini, aku bisa terus memeluknya dalam doa.

Pernah terpikir agar aku bisa terkena amnesia dan melupakan segala sakit yang pernah kurasa. Agar aku tak pernah merasa kehilangan dan tak perlu menangisi sebuah perpisahan. Rasanya hidup tak akan terlalu rumit jika setiap orang mudah melupakan rasa sakit dan hanya mengingat rasa bahagia. Namun... aku tahu hidup tak bisa seperti itu, Tuhan. Harus ada rasa sakit agar kita tahu rasa bahagia. Tapi, bagiku rasa sakit yang terlalu sering bisa membuat seseorang menikmati yang telah terjadi. Itu dalam persepsiku lho, Tuhan. Kalau pendapatMu berbeda juga tak apa-apa.

Aku memang tak perlu meratap, karena sepertinya ia bahagia bersama kekasih barunya.

Ia pasti telah menemukan dunia baru yang indah dan menyenangkan. Aku turut senang jika hal itu benar, kembali pada bagian awal, Tuhan. Aku tak pernah ingin dia merasakan sakitnya perpisahan, seperti yang aku rasakan.

Akhir percakapan, aku tidak minta agar dia segera putus dari kekasihnya, atau hubungan mereka segera kandas di tengah jalan. Aku hanya minta agar ia sembuh dari maag akutnya. Agar ia terhindar dari vertigo parahnya. Agar muntahnya berhenti ketika tubuhnya kelelahan. Semoga kekasihnya mengerti betul penyakitnya seperti aku mengerti rasa sakitnya

Kembali pada bagian awal. Aku hanya ingin ia bahagia. Cukup.
Learn more »

Bangkit dari mimpi buruk




           Malam itu pun terasa sepi, diiringi suara guntur yang mengelegar tanda hujan akan segera tiba. aku terdiam dalam sebuah ruangan kecil yang menjadi tempat peristirahatanku. sambil memandangi layar dalam ponselku. ternyata pedih itu akan terasa bila keinginan dengan realita yang ada tidak sesuai baru akan terasa. ketika keinginan sama keadaan yang terjadi saling bertolak belakang dalam suatu tujuan, ketika arah saling berlawanan dan saling menentang jalan kehidupan. aku ingin memaksakan keinginan itu. tapi apalah dayaku..?? aku hanyalah seorang yang serba kekurangan dalam segala hal. sampai-sampai untuk memanjakan diriku sendiripun aku tak mampu. mimpi buruk itulah yang selalu menghantui kehidupanku. bukan maksudku untuk menghapus mimpi itu, tapi memperbaikinya dalam hal yang lebih bermanfaat juga bisa kan sob...??? mimpi adalah sebatas hayalan saja bila kita tidak bersungguh-sungguh mewujudkannya sob..  jagan salahkan keadaan, tapi salahkanlah dirimu yang tidak mau mengejar mimpi itu... 

       dalam senja itu aku diantara belahan bumi kota tercinta. waktu terus berlalu sampai saatnya aku harus titipkan sejuta hayalku melalui awan yg mulai meredup sinarnya... bait puisi pun aku sampaikan kepada alam yang menyaksikan kehidupan ini.. dalam hayalku aku memohon kepada tuhan agar apa yg ada dalam kehidupanku tak akan pernah pergi meninggalkanku.. jika tuhan memang sayang padaku, pasti tuhan akan dengar permintaanku. iya gak sobb??  udah dulu ya sob. ntar ceritanya d sambung lagi. ane udah gak tau mau ngomong apa lagi,,, hehe


Learn more »

Catatan Harianku

1.      Mimpi indah itu
Terkadang kita berfikir hidup adalah keindahan dan kesengsaraan, melewati waktu yang terbit dan tengelam, menikmati fajar yang indah dan mentari yang memancarkan sinarnya.
Tapi semua hayalan itu telah sirna oleh keadaan yang menghantui kehidupan. Hidup ternyata hanya pada Dua sisi waktu, yaitu waktu dimana kita terbangun dari mimpi-mimpi kita dan waktu dimana kita menjalani kenyataan yang tidak sesuai dengan mimpi-mimpi kita...
Mungkin saat ini mimpiku lebih indah dari pada kenyataan yang aku hadapi, dalam mimpi aku bisa merangkai bintang sesuka hatiku.
Aku bisa memiliki yang tak ku miliki...
Aku bisa pergi kemanapun sesuka hatiku...
Namun dalam kenyataan hidupku tak akan pernah terjadi seperti itu. Kenyataannya aku hanyalah mahasiswa konyol yang haus akan mimpi indah. Semua itu hanya membuat aku mindeer dan bingung akan kenyataan hidup ini.
Tapi inilah hidup, nikmati dan terus berusaha dalam menggapai apa yang dituju... semangat harus tetap berkobar.... hehe

Ketika aku terbangun yang kulihat pertama kali ialah jam pada ponselku, ternyata waktu menunjukan peristirahatan dalam merangkai mimpi telah usai. Huuaamm.... Saatnya menjalani aktifitas hari-hari nyata telah tiba, kebiasaan buruk selalu menghantui ku. Tragis, aku selalu saja merasakan masa-masa manjaku disaat dekat dengan ibunda tercinta. Berharap ada yang ngebangunin dan nyiapin nasi goreng kesukaanku. Rutinitas masa-masa manja membuatku malas menyiapkan segala sesuatu sendirian, seringkali aku mengingginkan perubahan pada diriku. Tapi usahaku kerap gagal dan terperangkap dalam masa-masa itu.

Mandi, ngampus, pulang tidur. Itulah kesibukan dalam waktu hari-hariku. Dimalam hari aku biasa pergi jalan dengan si dia,,,, hehe kekasih tentunya. Selesai itu waktu luang yang tersisa sebelum kembali ke pembaringan mimpiku hanya aku habiskan dengan cara menulis di lembaran kertas putih dengan menyampaikan segudang mimpi... haha jadi terkesan kayak cewek aja aku ni, meluapkan semuanya lewat buku ( kebiasaan kaum cewek kebanyakan gitu broo)
semangat membara dalam diri itu memang penting. tapi semua itu tak akan bisa bertahan lama jika tidak ada dorongan dari orang-orang yang kita sayangi brooo... lain halnya kalo kita membicarakan tentang romantisme, asal jangan dalam mimpi aja kalo mau romantisme'an yaa.... ntar bangund-bangun basah semua lagi ranjangnya... hahah (becanda broo)
entar laen kesempatan d bahas lagi kalo soal romantismenya lah, ikuti trus post dari ane yaa,,, salam kenal dan salam merangkai mimpi indah.... oke
Learn more »